Kiat Ayah Mendidik Anak | Fatherhood

Fatherhood | Kiat Ayah Mendidik Anak
Kiat Ayah Mendidik Anak
“Ibu merupakan sekolah pertama bagi anak-anaknya”. Kalimat ini memang benar, namun sayangnya sering dijadikan pembenaran oleh para ayah untuk tidak mendidik anaknya. Padahal, peran ayah dalam mendidik anak juga tidak kalah pentingnya. Ayah mendidik anak atau tidak, anak akan selalu mencari pemeran ayah dari sekitarnya. Jangan salahkan anak jika ia berperilaku buruk karena menjadikan orang lain yang tidak baik untuk menjadi ayah psikologisnya karena ayahnya menelantarkan perannya.

Bagaimana sebenarnya cara mendidik anak yang baik? Berikut ini kiat yang disampaikan Pak Dodik Mariyanto pada Fatherhood Forum #1

Tentukan Keluarga Seperti Apa Yang Ingin Anda Bangun

Tiap orang tentu berbeda dan mempunyai tujuan yang berbeda-beda, termasuk dalam membangun keluarga. Karena itu, tentukan seperti apa keluarga yang ingin anda bangun, dan anak seperti apa yang ingin anda besarkan. Ibarat bepergian, sebelum kita berangkat tentu kita harus menentukan tujuannya terlebih dahulu, baru menyiapkan segala kebutuhannya.
Anda mempersepsikan diri anda lahir di dunia untuk apa? Bergeraklah ke arahnya. “Persepsi terhadap diri sendiri adalah doa”

“Anak Bisa Salah Mengerti yang Orang Tua Katakan, Tetapi Tidak Pernah Salah Meng-copy”

Ingin anak terbiasa bangun pagi? Maka orang tua harus terlebih dahulu terbiasa bangun pagi.
Ingin anak rajin membaca buku? Maka orang tua harus juga rajin membaca buku.

Apapun yang anda ingin anak anda lakukan, maka lakukanlah lebih dahulu! Dan amatilah, tanpa perli anda katakan anak anda akan mulai meniru.
“bergeraklah menjadi pemenang agar mampu menyiapkan pemenang!”

di sisi lain, anak tidak hanya meniru perilaku orang tuanya, namun juga orang-orang di lingkungannya. Karena itu, jauhkan anak dari lingkungan dan pergaulan yang tidak baik. Cermati bagaimana pergaulan anak dengan teman-teman di sekolahnya dan di tempat bermainnya.

Perbanyak Interaksi dengan Anak

“saya kerja pagi-pulang malam, tidak ada waktu lagi untuk berinteraksi dengan anak” begitu yang biasa dikeluhkan oleh para ayah. Padahal, interaksi dengan anak tidaklah merepotkan. “kehadiran anda lebih penting daripada sekedar penampakan anda.”
Walau mungkin sulit untuk bisa bertemu anak secara intens, namun pastikan anak merasakan kehadiran anda. Ada banyak cara untuk melakukan ini, terutam di tengah majunya teknologi sekarang ini. Paling mudahnya, sempatkan untuk menelepon atau pun sekedar meng-sms di tengah kesibukan anda. Selain itu, berbicaralah dengan anak walau ia sudah tidur. Jangan salah, walaupun anak sedang tidur, namun alam bawah sadarnya tetap mendengar. Mulailah dengan menceritakan hari-hari dan pengalaman anda. Bisa juga dengan membacakan cerita-cerita dongeng yang berhikmah atau kisah-kisah agama.

Jawab pertanyaan anak dengan benar

Anak-anak adalah manusia dengan rasa ingin tahu yang sangat tinggi. Menghadapi hal-hal yang baru, tentu wajar jika ia mempertanyakan segala hal. Jawablah pertanyaan anak dengan sabar dan benar.

Misalnya jika anak bertanya mengapa babi haram, jangan mengarang-ngarang alasan karena babi mengandung cacing pita yang buruk untuk kesehatan, atau yang lainnya. Bisa gawat kalau nanti anak berpikir “berarti kalau cacing pitanya sudah disingkirkan boleh dimakan”. Jawablah karena Allah melarangnya, sesuai dengan QS. Al Baqarah ayat 173, QS Al-Maidah ayat 3, dan QS. An Nahl ayat 115. Jika memang anda tidak mengetahui jawaban pertanyaannya, jawablah tidak tahu sampai anda berhasil menemukan jawabannya. Atau lebih baiklah, ajaklah anak bertemu dengan orang yang ahli agar ia bisa menerima penjelasan yang memuaskan.

Demikian Kiat Ayah Mendidik Anak, untuk masa depan yang lebih baik.

sumber: http://fatherhood.id