Teknik Fotografi Memotret Anak dan Bayi untuk Hasil Terbaik

Teknik Fotografi Memotret Anak dan Bayi untuk Hasil Terbaik | Teknik fotografi atau cara memotret anak dan bayi bukan sama sekali tidak penting, tapi perhatikan ini tanpa melewatkan seluruh momen perkembangan anak. Karena dengan teknik pengambilan foto yang tepat, makna cerita di balik foto akan lebih hidup dan kualitas gambar nantinya akan lebih baik.

Untuk itu, setelah artikel 4 Tips Terbaik Foto Anak dan Bayi agar Dikenang Selamanya, sekarang WebKeren.Net akan melanjutkannya dengan membahas Teknik Fotografi Memotret Anak dan Bayi untuk Hasil Terbaik.

Jika sobat menggunakan kamera hape, baca juga artikel WebKeren.net yang berjudul “Selamat Datang di Era Fotografi Smartphone!” yang berupa rekomendasi bacaan yang perlu disimak.
Teknik Fotografi Memotret Anak dan Bayi untuk Hasil Terbaik
Teknik Fotografi Terbaik Memotret Anak dan Bayi | Image © Pixabay

Meskipun terutama ditujukan untuk mengambil foto yang hasilnya berupa gambar, sebenarnya tips ini bukan hanya untuk memotret saja, tapi juga untuk mengambil video rekaman aktifitas anak. Jadi, sobat juga bisa memanfaatkannya sebagai satu saran jika ingin membuat klip video tingkah laku anak yang menggembirakan.

Berikut ini beberapa tips sederhana memotret anak dari tulisan Edward Suhadi (fotografer Indonesia spesialis foto keluarga yang bisa dijumpai di www.edwardsuhadi.com), BelFot.com, dan sumber lain yang telah WebKeren.Net “modifikasi” disesuaikan dengan pengalaman dan ditujukan untuk semua yang ingin mengambil foto bayi dan anak kecil.

1. Pelajari Kamera

Sebagaimana telah dibahas lebih lengkap pada 4 Persiapan untuk Foto Kualitas Terbaik dengan Kamera Ponsel, pelajarilah semua fitur dan cara mengoperasikan kamera. Jangan ragu untuk googling, membaca buku panduan yang disertakan pada kotak kamera, ataupun menanyakan ke orang lain jika tidak mengerti.

2. Perhatikan Tampilan Anak

Sobat tentu tidak ingin menghasilkan foto anak dengan “pakaian jelek” dan “bertampang kusam”. Untuk itu, ajaklah anak untuk mandi dan mengenakan pakaian terbaik sebelum memotret.

Jika perlu, belilah beberapa kostum “pahlawan super” atau karakter animasi yang disukai anak. Selain membuat tampilan anak menjadi baik, kostum juga bisa meningkatkan mood baik anak. Untuk anak perempuan, kenakan juga aksesoris seperti cincin, gelang, kalung, anting, bando, ataupun mahkota puteri raja untuk mempercantiknya. Lebih baik lagi jika sobat juga menyediakan “properti” untuk melengkapi pemotretan. Seperti misalnya stiker dinding, sepeda, alat musik, dan lainnya.

Merias anak dengan bedak bayi dengan proporsional juga baik untuk membuat wajahnya lebih cerah. Selain itu, jaga agar anak tidak kusam dengan mengelap setiapkali anak berkeringat saat pemotretan.

3. Pilih Tempat Pemotretan

Tempat memotret tentunya berpengaruh terhadap hasil foto. Karena tempat tersebut nantinya akan menjadi background dari foto. Pergi ke kebun binatang, pegunungan, atau tempat bermain anak perlu sobat pertimbangkan untuk mendapat background yang bagus.

4. Foto saat mood anak baik

Rasa kantuk atau lapar pada anak akan membuatnya emosi. Kecuali jika sobat memang ingin menangkap potret emosi anak yang meluap-luap, sebaiknya biarkan anak makan / minum susu dan cukup tidur sebelum memotret. Kondisi tidak lapar dan sudah cukup tidur membuat moodnya menjadi baik untuk difoto.

5. Optimalkan Cahaya Matahari

Memotret anak didalam ruangan, meskipun sudah dibantu dengan lampu yang terang dan beberapa flash yang dilengkapi reflektor terkadang masih kurang untuk membuat pencahayaan yang baik. Selain itu memang kualitas warna dan karakter foto akan lebih bagus dengan cahaya alami matahari.

Namun begitu, hindari matahari langsung. Karena terik matahari akan menyebabkan anak berkeringat, mengerutkan dahi, menyipitkan mata, dan muncul bayangan yang tidak bagus.

Untuk itu, usahakan untuk memotret anak di dekat jendela atau pintu. Atau ajaklah keluar dan memotretnya di luar ruangan tapi tetap teduh dan terhindar dari sinar matahari langsung. Waktu yang tepat adalah sebelum jam 9 pagi, setelah jam 3 sore, ataupun ketika matahari tertutup awan.

6. Hindari Foto Anak yang Berlari

Kecuali jika sobat memiliki kamera yang bagus dan menguasai teknik mengatur shutter speed dan teknis lainnya, hindarilah memfoto anak yang sedang berlari. Terlebih jika sobat menggunakan kamera smartphone yang speednya terbatas, hampir bisa dipastikan akan menghasilkan gambar yang tidak fokus dan buram karena gerakan.

Untuk anak yang aktif, gunakan mode continuous atau burst atau mode scene sports. Secara alami memang anak suka bergerak dan suntuk jika diminta untuk tenang dan diam. Biarkan saja mereka bergerak secara bebas dan tidak terlalu mengarahkan gaya atau menekannya.

7. Jaga Fokus dan Tunggu Momen!

Jangan terbutu-buru menekan tombol shutter kamera atau handphone, bersabarlah untuk menunggu momen yang tepat untuk mengambil foto. Sembari menunggu, gunakan fitur face tracking pada smartphone atau dan tekan shutter atau pada kamera digital tekan setengah tombol shutter untuk mengunci fokus pada anak dan tekan penuh ketika mereka tertawa ataupun aksi lainnya.

8. Lakukan Gerakan Konyol

Bayi tentunya tidak bisa diatur dengan kata-kata. Demikian juga anak-anak yang terkadang sulit untuk diminta tersenyum atau mengucapkan “cheese” ketika akan dipotret. Untuk itu jangan terlalu “jaim” untuk bertingkah konyol agar anak mau memberikan senyum dan tawanya yang riang dan menggelitik untuk mendapatkan foto yang bagus.

9. Komposisi: Mata di Bagian Atas

Usahakan untuk mendapatkan foto dengan posisi mata berada di bagian atas. Karena jika kotak fokus berada di tengah, sering didapatkan foto dengan komposisi mata berada di tengah foto, sementara bagian dada terpotong dan bagian atas kosong. Dan seringkali juga bagian kosong terisi dengan aktifitas orang lain di background yang tidak diinginkan.

Kecuali sobat menginginkan efek dan angle tertentu, sejajarkan posisi kamera dengan mata. Ini dikarenakan tinggi tubuh anak yang sudah pasti jauh lebih rendah dari sobat. Agar tubuh tampak proporsional (kepala tidak lebih besar daripada bagian tubuh yang lain), ambil foto dengan posisi merunduk, jongkok, duduk atau berbaring.

10. Nikmati dan Pelajari Setiap Jepretan

Sudah umum di era digital bahwa kita seringkali mengumbar shoot karena tak perlu lagi memikirkan kapasitas kamera ataupun kekuatan baterai. Untuk mendapatkan hasil yang terbaik dari waktu ke waktu, belajarlah dari setiap foto yang diambil baik dengan mempertimbangkan hasil sebelum menekan shooter maupun memperhatikan hasil setelah gambar diambil.


Itulah beberapa Teknik Fotografi Memotret Anak dan Bayi untuk Hasil Terbaik. Sobat memiliki tips lain? Tulis pada kotak komentar untuk berbagi. Semoga bisa membantu sobat mendapatkan foto anak terbaik dan bisa dipamerkan ke media sosial ataupun untuk media penyimpanan “wujud abadi” kenangan indah yang tak terlupakan.